Jumat, 09 September 2011

2030 Akan Ada 1.000 PLTN?

Ilustrasi. Corbis.
BALIKPAPAN- Dalam kurun waktu 20-30 tahun ke depan, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan berkembang lebih pesat. Perkirakan pertambahan pembangkit nuklir lebih dari yang sudah ada saat ini.

Sampai September 2011 ini saja jumlah PLTN diseluruh dunia mencapai 442. "Sebanyak 104 unit berada di Amerika serikat, selebihnya menyebar," ujar Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Natio Lasman di Balikpapan, kemarin.

Dia menjelaskan, dalam sebuah presentasi Nuklir dunia di Singapura, disebutkan bahwa 2030 akan terbangun 550 PLTN baru. sebanyak 321 PLTN akan berada di Asia yakni China, India, Korea dengan pembangunan paling banyak dilakukan di China. 
 


"Di wilayah ASEAN diperkirakan sekitar 30 PLTN, Thailand lima pembangkit, Malaysia empat, diperkirakan Indonesia juga ada empat. Terbanyak Vietnam 16 PLTN, ungkapnya.

Jika dikaitkan pada kebijakan energi nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 mengenai kebutuhan listrik 2025, maka sekitar dua persen kebutuhan energi dihasilkan dari PLTN.

"Dua persen itu ada yang bilang sekitar 4.000 atau 7.000 MW dari energi PLTN . Itu berarti kalau satu PLTN hasilkan 1.000 MW berarti empat PLTN terbangun. Tapi saya nggak tahu kapan itu terbangun," ujar Lasman.

Sementara, Humas Bapeten Aries Setyanto menuturkan, landasan awal penggunaan teknologi nuklir sudah dimulai sejak era orde lama. Bahkan inisiatif tersebut sudah ada sebelum Korea Selatan memiliki inisiatif untuk melakukannya.

Kini kondisi tersebut berbalik, Indonesia sudah tertinggal jauh dibanding Korea Selatan yang menjadi salah satu pendiri pembangkit nuklir terbaik di dunia. "Bahkan Malaysia soal nuklir pernah pada 2007 lalu belajar ke Indonesia," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar